Minggu, 15 Juli 2012

Doa yang terhalang

AGAR DOA TAK TERHALANG
Bacaan : 1 Petrus 3:8-12

Pernahkah Anda merasa
begitu sulit untuk berdoa? Saya pernah. Dan hari-hari itu mengerikan. Saya bisa
kelihatan sedang berdoa, berusaha merangkai kalimat-kalimat doa, tetapi
sebenarnya saya tidak sedang terhubung dengan Tuhan. Firman Tuhan sebenarnya
sudah memperingatkan kita tentang hal ini.

Persis sebelum bagian
yang kita baca, Petrus mengingatkan para suami untuk mengasihi dan menghormati
istrinya agar doanya tidak terhalang. Lalu, Petrus meneruskan nasihatnya kepada
seluruh jemaat agar mereka hidup dalam kasih dan damai, menjauhi yang jahat,
karena Tuhan tidak akan mendengarkan permohonan orang-orang jahat (ayat 12).
Jika kita meneruskan hingga 1 Petrus 4:7, sekali lagi kita akan menemukan bahwa
Petrus menasihati jemaat untuk menguasai diri dan menjadi tenang supaya dapat
berdoa. Dapatkah Anda melihat kesamaannya? Ada cara hidup yang menghalangi doa,
ada cara hidup yang menolong kita memiliki kehidupan doa yang baik. Pesan ini
diulang-ulang Petrus dalam suratnya.

Bayangkan Tuhan
mendengar saya berdoa mohon damai sejahtera, tetapi tiap hari mengisi pikiran
dan hati saya dengan kekecewaan dan kepahitan. Saya mohon hubungan yang penuh
kasih, sementara saya sendiri tidak mau mengasihi. Menggelikan bukan? Bagaimana
saya bisa menuntut Tuhan mendengar doa saya, sementara hidup saya menunjukkan
bahwa saya tidak serius dengan apa yang saya doakan? Tuhan memanggil
anak-anak-Nya untuk hidup dalam kebenaran. Adakah hal-hal yang harus Anda
bereskan di tengah keluarga, rekan kerja, persekutuan orang percaya, supaya doa
Anda tidak terhalang? --ELS

JIKA SERIUS DENGAN
TUHAN, KITA AKAN SERIUS DALAM DOA; JIKA SERIUS DENGAN DOA, KITA AKAN SERIUS
DALAM CARA KITA HIDUP